TITEN GX-2, TIKUS LISTRIK YANG SANGGUP LARI 50 KM/JAM
Berawal dari keterpaksaan akhirnya membuahkan keseriusan bahkan kesenangan. Mungkin kata-kata ini paling tepat untuk menggambarkan kondisi arek-arek Fakultas Teknik Universitas Jember yang mengembangkan Titen GX-2, mobil listrik buatan Kampus Tegalboto. Hal ini disampaikan oleh M. Isnaini sang Ketua Tim Titen GX-2 di sela-sela acara “Tasyakuran Prestasi Mahasiswa Universitas Jember 2010” di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (30/12).Bagaimana tidak, menurut Isnaini, awal mula mereka menggeluti mobil listrik dimulai tahun 2009 lalu saat mendapatkan undangan mengikuti “Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI)” di Politeknik Negeri Bandung. “Karena waktu itu sedang libur kuliah maka saya dan teman-teman yang kebetulan tidak pulang kampung memberanikan diri mengikuti KMLI, jadi awalnya kami ini setengah terpaksa menggeluti mobil listrik,” ujar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin asli Banyuwangi ini.
Bagi pemula di bidang mobil listrik, tentu saja mereka banyak menemui kendala. Tidak heran jika kemudian keikutsertaan mereka di KMLI 2009 lalu belum membuahkan hasil yang memuaskan. Mobil listrik garapan mereka masih sekedar jadi peserta saja. “Tapi pengalaman pertama mengikuti KMLI membuat kami makin penasaran ingin tahu lebih banyak mengenai seluk beluk mobil listrik,” kata Isnaini lagi.
Semenjak saat itulah Isnaini dan ketiga kawannya, Andri Arif, M. Fattah Yasin dan Sovan Bayu giat belajar mengenai mobil listrik di bawah bimbingan para dosen di Fakultas Teknik, antara lain M. Nurkoyim, S.T, M.T. Dukungan dari kolega di Fakultas Teknik makin menebalkan semangat mereka. Dan kesempatan membuktikan kemampuan mereka tiba saat mereka mengikuti ajang “Brawijaya Electric Vehicle Competition (BEVEL)” yang dilaksanakan di Universitas Brawijaya (18-19/12).
Selama kurang lebih tiga bulan dari bulan Oktober mereka berkutat menyelesaikan mobil listrik yang diberi nama Titen GX-2, yang berarti Tikus Teknik Generasi ke-2. Banyak kendala yang mereka hadapi, sebut saja kesulitan mendapatkan motor listrik serta spare parts lainnya. Untungnya arek-arek Kampus Tegalboto ini tak patah arang. “Bahkan kami harus membeli motor listrik melalui orang dalam, sebab pabrik pembuatnya memang tidak menjual dalam kondisi terpisah,” jelas Isnaini menceritakan kisahnya mendapatkan motor listrik yang biasa diipakai untuk sepeda motor listrik itu.
Perjuangan mereka membuahkan hasil manis. Saat unjuk kemampuan di ajang BEVEL, Titen GX-2 yang mampu melaju sampai kecepatan 50 kilometer perjam ini menyabet Juara Umum ke-2 setelah meraih tiga juara di best design, best lap dan best daily use electric vehicle. Sementara Juara Umum diboyong Tim PENS ITS, sementara juara ketiga diraih Tim Politenik Manufaktur Negeri Bandung.
Kini M. Isnaini dan kawan-kawan yang semula karena setengah terpaksa menggeluti mobil listrik, malah menemukan keasyikan tersendiri. Bahkan mereka makin serius mengembangkan Titen GX-2 rakitan mereka untuk terjun di ajang serupa Maret 2011 nanti di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. “Masih banyak yang perlu disempurnakan dari Titen GX-2, antara lain belum ada fasilitas jalan mudur dan perlu penyempurnaan pada rangkanya,” tambah Isnaini lagi.
Satu lagi obsesi M. Isnaini dan kawan-kawan. Mereka ingin Titen GX-2 yang disempurnakan nantinya dipatenkan, jika perlu dapat diproduksi secara massal. “Kami juga tengah mengembangkan Hybrid Car yang menggabungkan motor konvensional berbahan bakar fosil dengan motor listrik,” pungkasnya. (iim)
SUMBER : http://www.unej.ac.id/index.php/berita/413-titen-gx-2-tikus-listrik-yang-sanggup-lari-50-kmjam.html